Trend Finansial Si Milenial
Fenomena COVID-19 yang kita hadapi saat ini mempersulit banyak orang untuk mendapatkan pemasukkan. Hal ini mengharuskan kaum milenial, yang saat ini sudah mulai memasukki dunia kerja, memutar otak untuk bisa mendapatkan pendapatan tambahan setelah banyaknya perusahaan melakukan penghematan, mulai dari pemotongan gaji, hingga pemangkasan tenaga kerja. Hal ini menyebabkan tingginya minat banyak orang terhadap pembelian saham dan investasi lainnya. Peningkatan fenomena oleh pendatang baru ini diiringi dengan banyaknya kegiatan literasi investasi secara daring oleh para pakar maupun pegiat keuangan. Apa sih yang menjadi pemicu terjadinya fenomena ini ? Apa kaitannya dengan para milenial?
Milenial sering dikaitkan dengan keinginan terhadap hal-hal instan
Di era yang serba digital ini, banyak sekali hal yang bisa didapatkan dengan sentuhan jari. Milenial pun mendapatkan keuntungan dari kemudahan ini. Mau makan? Tinggal klik! Hal serupa berlaku dengan fenomena yang sedang menjadi tren belakangan ini, ketika anak muda gencar membeli saham melalui suatu aplikasi yang dengan mudahnya bisa diunduh dari layanan penyedia aplikasi. Setelah mengunduh, kita bisa langsung mendaftar, setor modal, pantau grafik, and voilà, you get what you want. Cara ini dianggap sebagai salah satu jalur alternatif untuk mendapatkan pemasukkan ekstra.
Selain keinginan yang serba instan, milenial juga disebut sebagai kaum yang paling konsumtif. Tergoda akan diskon, gratis ongkir, hingga iming-iming toko yang memberikan barang gratisan, menjadi beberapa alasan kenapa banyak milenial terperangkap dalam moto “I want it, I got it.” Banyak dari mereka membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, alhasil uang yang seharusnya bisa dijadikan dana pensiun justru malah terhambur percuma. Manajemen keuangan yang tidak baik ini dapat membawa malapetaka bagi anak muda.
Money talks- everything else walks, semua bisa jika uang ada.
Adanya angka peningkatan aktivitas keuangan daring seperti pinjaman online hingga investasi yang dilakukan oleh kaum muda membuktikan bahwa ungkapan money talks- everything else walks, semua bisa jika uang ada, nyata adanya. Namun, dibalik keuntungan yang bisa didapatkan, banyak resiko yang harus diambil. Setelah mendapatkan keuntungan, kita cenderung merasa ingin untuk menggunakan uang tersebut. Selain itu, banyak pula yang tergoda akan iming-iming kemudahan pinjaman dan investasi bodong hingga terjatuh dalam lubang nestapa. Inilah letak kesalahan para anak generasi zaman now, hingga berujung tak ada persiapan untuk bekal masa depan. Lalu, bagaimana cara mempersiapkan dana untuk masa depan melalui investasi?
Pertama, lakukan riset secara mendalam dan pastikan dirimu sudah melek literasi keuangan. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2013, angka literasi keuangan warga Indonesia berada di angka 21,84%, hal ini menunjukkan bahwa hanya seperempat populasi Indonesia yang memiliki pengetahuan memadai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, termasuk berbagai macam resiko yang akan terjadi ketika menggunakan produk jasa keuangan. Apabila kamu memiliki bekal yang memadai, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan dan hindari.
Kedua, pastikan kamu memiliki sumber dana untuk berinvestasi! Uang yang diinvestasikan seharusnya merupakan “uang dingin” dan bukan hasil berhutang. Uang dingin adalah uang yang benar-benar tidak terpakai sebagai dana darurat ataupun keperluan lainnya. Jadi, pastikan lagi kamu sudah menyisihkan dana yang cukup untuk berinvestasi.
Ketiga, cek kembali penyedia layanan dan produk investasimu. Pastikan pihak tersebut sudah memiliki izin. Tidak ada salahnya juga membaca artikel-artikel berkaitan dengan produk atau jasa yang hendak kamu ambil sebagai pertimbangan sebelum akhirnya mengambil keputusan final.
Keempat, berinvestasilah dengan bijak. Lakukan investasi dengan perencanaan yang matang, menabunglah secara berkala dan canangkanlah tenggat waktu investasimu. Hal ini nantinya akan mempengaruhi jenis investasi apa yang harus kamu ambil.
Singkat kata, tidak ada yang bisa menghentikan langkahmu untuk selalu mengikuti tren terkini. Maka dari itu, bijaklah dalam langkahmu mempersiapkan masa depan. Jika dirimu berani mengambil keputusan, artinya kamu juga sudah siap dengan semua konsekuensinya.
Penulis: fml.