RED FLAG RELATIONSHIP
Red flag adalah istilah mengacu pada suatu hubungan dengan pasangan, dimana didalamnya muncul pertanda merugikan salah satu pihak. Tanda ini muncul ketika suatu hubungan sudah tidak sehat dan berakhir dengan kekerasan yang dilakukan oleh pasangan. Maka dari itu kita perlu mempelajari tanda-tanda red flag relationship untuk menghindari diri menjadi korban. Daripada itu, kita juga mampu menyelamatkan diri dari hubungan disfungsional kedepannya.
“If you ignore the red flags, embrace the heartache to come.”
― Amanda Mosher, Better to be able to love than to be loveable
Psychology Today menyatakan bahwa ada 10 tanda utama apabila kamu berada dalam situasi red flag relationship.
- Komunikasi yang kurang. Pasanganmu merasa sukar dalam mengungkapkan perasaannya maupun masalahnya. Ia kesulitan untuk terbuka dan jujur kepadamu. Acapkali, ia justru menarik diri, membiarkanmu begitu saja, atau menghadapi suatu situasi sendirian. Saat berkomunikasi, ia sering menunjukkan raut muka yang murung atau perilaku diam namun menakutkan.
- Tidak bertanggung jawab dan tidak dewasa. Pasanganmu kesulitan mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan dasar di kehidupan, seperti mengurus dirinya sendiri, mengelola waktunya dan keuangannya, mempertahankan pekerjaannya, dan membuat rencana hidupnya serta masa depannya. Bahkan, ia kesulitan dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Ia hanya memiliki waktu dan energi sedikit untuk kamu. Ia sulit diandalkan dalam banyak hal dikarenakan masih dalam tahap perkembangan menuju kedewasaan.
- Minimnya kepercayaan. Apabila pasanganmu sukar untuk jujur pada dirinya sendiri, maka kemungkinan sukar juga baginya untuk jujur kepada kamu. Hal penting yang perlu diungkapkan justru disembunyikan. Perilaku ini mengakibatkan sikap kurang menghormati kepadamu. Kamu pun mengalami kerugian dikarenakan banyak hal yang tidak diketahui darinya.
- Keluarga dan teman tidak menyukai pasanganmu. Mereka akan memberitahumu apabila ada sesuatu yang tidak biasa dari pasanganmu. Ini dikarenakan mereka lebih memahami dirimu dan mungkin mengetahui pasangan seperti apa yang baik untuk dirimu. Masa-masa awal hubungan memang masih sulit untuk menerima kritik dan masukan. Namun, kita terkadang membutuhkan mereka untuk melihat pasanganmu dari sudut pandang orang luar.
- Mengendalikan perilaku. Kamu perlu hati-hati seandainya pasanganmu mencoba untuk membuat jarak antara kamu dengan orang-orang penting lainnya dalam hidupmu. Hal ini bisa berarti dua arti. Pertama, pasanganmu mungkin hanya iri. Kedua, pasanganmu merasa perlu menyetir hidupmu. Ia mengendalikan ke mana kamu pergi, dengan siapa saja kamu bergaul, dan membatasi duniamu hanya dengan atas izinnya. Ia membuat konsep bahwa cinta adalah dengan memilih dirinya daripada orang-orang di luar hubungan kalian berdua.
- Merasa tidak aman dalam hubungan yang sedang dijalani. Kamu seringkali merasa bingung atau tidak tahu akan posisimu. Hubungan tidak sehat membuatmu tidak nyaman atau cemas akan arah hubungan yang akan dituju. Tidak adanya jaminan hubungan antara kamu dan pasanganmu semakin memperburuk keadaan. Pada akhirnya, kamu hanya akan berusaha sendirian dalam menjaga hubungan dengan rendahnya kontribusi dari pasanganmu.
- Masa lalu gelap atau penuh rahasia. Tingkah laku mencurigakan, aktivitas ilegal, dan adiktif yang masih ada dan berlanjut hingga ke hubunganmu adalah hal berbahaya. Kamu perlu mewaspadai tingkah laku pasanganmu apabila perilakunya membuatmu tidak nyaman.
- Tidak ada resolusi akan hubungan masa lalu. Jika pasanganmu tidak mampu introspeksi diri atas kegagalan hubungannya di masa lalu dan selalu menyalahkan pihak lain, maka kemungkinan besar hal ini akan terjadi kembali dengan hubunganmu.
- Hubungan yang dibangun atas dasar kebutuhan untuk merasa dibutuhkan. Kita sering menjalin hubungan berdasarkan kebutuhan kita. Bisa jadi pasanganmu harus melakukan kegiatan tertentu agar kamu merasa aman dan puas. Kemudian, kamu memperbolehkan pasanganmu agar dirinya merasa dibutuhkan dengan memenuhi kebutuhanmu. Apabila kegiatan ini merupakan inti suatu hubungan, maka hal ini berimbas pada kurangnya ruang untuk berkembang sebagai individu atau pasangan.
- Perilaku kasar. Segala bentuk pelecehan dan kekerasan ringan hingga berat — verbal, emosional, psikologis, dan fisik — adalah peringatan besar bahwa kamu harus menyudahi hubunganmu dan keluar dari situasi tersebut.
Red flag merupakan gambaran intuisimu. Intuisi membantumu untuk memproses apa yang sebenarnya kamu rasakan. Banyak orang berakhir dengan penyesalan karena tidak mendengarkan peringatan dari intuisinya. Tidak ada salahnya kok untuk mendengarkan apa yang perasaanmu katakan.
“If something on the inside is telling you that someone isn’t right for you, they’re NOT right for you, no matter how great they might look on paper. When it’s right for you, you will know. And when it’s not — it’s time to go.”
― Mandy Hale, The Single Woman: Life, Love, and a Dash of Sass
Rafarda Septiardhya