Photo by Markus Spiske on Unsplash

Procrastination: Apa Kabar Waktu Berhargamu?

Lavanya Podcast
3 min readFeb 11, 2021

Procrastination adalah suatu perilaku menunda atau menghindari kegiatan, sedangkan procrastinator adalah julukan untuk pelaku tindakan ini. Salah satu ciri umumnya yakni kegiatan yang hanya sebatas pembuatan rencana tanpa tindakan lanjut. Pembuatan rencana bisa berupa catatan tertulis maupun angan semata yang berakhir dengan tidak adanya eksekusi nyata. Tugas yang wajib diselesaikan pun menjadi menumpuk dan menyepelekan dampak akan perbuatannya. Seperti episode ke-21 Lavanya berjudul “Proscratinator, Listen Up!”, sifat ini adalah sesuatu yang seharusnya dibuang.

Procrastination kebanyakan terjadi karena tidak atau kurangnya minat akan pekerjaan yang dibebankan. Alasan lain yang dimiliki procrastinator seperti hilangnya mood, tingkat kerumitan suatu tugas, teralihkan oleh pekerjaan lainnya, lelah, kurang atau tidak mampu memotivasi diri, takut gagal, kecemasan berlebih, terlalu banyak merenungkan pekerjaan dan berakhir menjadi pikiran negatif.

Procrastinator sering menghindari tugas dan memungkinkan mencari pengalihan dalam bentuk apapun. Bisa dikatakan, ia menipu dirinya sendiri. Ia sadar akan perilaku dan dampaknya, namun mengubah kebiasaan tersebut memerlukan tenaga lebih besar daripada menyelesaikan tugasnya. Beberapa procrastinator merasa bekerja lebih baik apabila berada di bawah tekanan. Kebiasaan bekerja mendekati tenggat waktu memberikan euforia tersendiri karena seakan telah melewati suatu tantangan.

Procrastinator mampu menunda dengan membayangkan tugas saat ini akan diselesaikannya esok. Ia merasa tidak enak badan hari ini dan tidak mampu mengerjakan tugas. Lalu ia membayangkan bahwa besok akan menjadi hari yang sangat produktif baginya dan akan menyelesaikan semuanya dalam satu hari. Hal ini meningkatkan suasana hatinya, namun perilaku ini cenderung terulang kembali dan membohongi diri sendiri. Procrastinator juga bisa menghindari tugas dengan melakukan pekerjaan lainnya, seperti menghabiskan waktu untuk membersihkan atau mengatur sesuatu. Hal ini memang produktif, namun tetap akan memberi akibat buruk nantinya.

Beberapa procrastinator adalah orang perfeksionis. Ia terlalu banyak mengkhawatirkan sesuatu tentang tugasnya, seperti rasa takut akan kegagalan serta penilaian orang lain terhadap pekerjaannya. Apabila hasilnya kurang baik, ia akan menghukum dirinya sendiri. Karena beragam pikiran tersebut, ia memutuskan untuk menunda pekerjaan.

Procrastinator cenderung kurang menghargai etos kerja kuat. Ia menyelesaikan pekerjaan penting menurut dirinya, bukan tugas yang diberikan padanya. Kualitas kerja yang diperlihatkan menjadi rendah. Hal ini akan berdampak pada melemahnya hubungan pribadi dan profesional. Ia juga mengalami insomnia dan gangguan sistem kekebalan tubuh karena lupa akan waktu istirahat. Itu semua demi mengejar ketertinggalan pekerjaan sebelum tenggat waktu.

Procrastination bisa dihindari dengan beragam cara dan kegiatan:

  1. Memikirkan dan memahami konsekuensi dari perbuatan procrastination.
  2. Buatlah daftar prioritas pekerjaan dan menambahkan daftar tindakan lanjut dari setiap pekerjaan. Setelah itu, buatlah skala prioritas berdasarkan tingkat urgensi. Tidak ada yang tahu apabila suatu waktu pekerjaan utama akan terhalang oleh pekerjaan mendesak atau tiba-tiba lainnya.
  3. Buatlah tenggat waktu atau deadline. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan suatu tugas sebelum tenggat waktu dating.
  4. Membuat komitmen, seperti mengerjakan tugas termudah hingga tersulit. Pekerjaan ringan bisa menjadi pemanasan sebelum memulai pekerjaan sesungguhnya yang lebih berat.
  5. Mencari motivasi. Motivasi diperlukan untuk memancing suasana hati sebelum memulai pekerjaan. Hal ini bisa berasal dari orang sekitar, lingkungan yang mendukung produktivitas, tokoh favorit hingga buku bacaan.
  6. Memulai pekerjaan. Jalanilah dengan tekun meskipun ritme pengerjaannya tidak stabil, kadang cepat atau lambat. Lebih baik berusaha keras di awal daripada merugikan diri sendiri saat mendekati tenggat waktu.
  7. Memecah pekerjaan besar menjadi beberapa bagian yang mampu dicapai dalam waktu tertentu.
  8. Memberikan penghargaan kepada diri sendiri apabila sudah menuntaskan suatu pekerjaan apapun, seperti menonton netflix, memasak, atau membeli makanan melalui daring.
  9. Membatasi diri, seperti mengakses media sosial dan berita online.
  10. Mencoba untuk membuat tantangan pribadi dari tugas-tugas biasa atau keseharian.

Mengatasi procrastination adalah hal yang mungkin. Kegiatan ini memerlukan usaha yang tidak sedikit serta menghabiskan banyak energi mental. Salah satunya yakni dengan menerapkan perilaku hidup tertata, seperti membuat to-do list sederhana di kehidupan sehari-hari. Procrastination menyadarkan segelintir orang bahwa mereka membuang waktu dengan sia-sia dan sembarangan. Buanglah waktu secara tertata dan sesuai dengan kebutuhan.

Sumber: https://www.psychologytoday.com/us/basics/procrastination

-Rafarda Septiardhya-

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Lavanya Podcast
Lavanya Podcast

Written by Lavanya Podcast

Started from a podcast and expanding to written sharing platform. Always believe in people power and our slogan “Love, Respect, Believe”.

No responses yet

Write a response