Menjadi Individu Lebih Baik dengan Self-Talk
Self-talk merupakan “percakapan” yang terjadi di dalam diri kita. Percakapan ini muncul dari titik sadar dan tidak sadar akan keyakinan maupun prasangka yang dimiliki oleh setiap dari kita. Dengan kata lain, self-talk adalah suara hati yang bisa jadi sering atau tidak sering diperhatikan atau dipikirkan. Padahal, secara tanpa sadar self-talk bisa mempengaruhi diri kita dan lingkungan sekitar kita menjadi lebih baik.
Self-talk memiliki dua bentuk, negative self-talk dan positive self-talk. Negative self-talk cenderung berfokus pada gagasan bahwa kita tidak mampu, selalu gagal, atau tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar. Hal itu terjadi dikarenakan otak kita lebih sering mengingat ketidakmampuan kita dan memicu perasaan negatif. Negative self-talk sendiri dibagi menjadi empat kategori. Personalizing berarti menyalahkan diri sendiri ketika suatu masalah terjadi. Polarizing yaitu melihat hal-hal hanya sebatas baik atau buruk, tidak ada ruang untuk jalan tengah. Magnifying yakni hanya fokus kepada hal buruk dan mengabaikan yang baik. Catastrophizing adalah selalu mengharapkan yang terburuk. Sedangkan positive self-talk justru mengingatkan bahwa kita bisa mengerjakan sesuatu lebih baik di lain waktu atau belajar dari kesalahan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kasih sayang kepada diri sendiri, memahami siapa diri kita sebenarnya, dan mengingat kembali apa saja yang sudah dilalui hingga saat ini.
Positive self-talk mempunyai peranan penting di kehidupan kita. Ia mampu mengurangi stres. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang berpikiran optimistik lebih condong ke positive self-talk dan memiliki strategi pertahanan lebih baik dalam menghadapi situasi tertekan atau tantangan. Dengan cara ini, kita bisa melihat kembali suatu tantangan dari sudut pandang berbeda. Alih-alih “ini sulit”, kalimat “aku bisa melakukannya” atau “aku bisa melaluinya” lebih memacu kita dalam menghadapi tantangan dengan kemampuan terbaik. Positive self-talk membantu dalam meningkatkan kepercayaan dan ketahanan diri. Jika dilakukan secara berkala, maka kita akan lebih percaya diri dalam usaha meraih tujuan. Misal kamu menanamkan keyakinan pada dirimu sendiri bahwa apa yang kamu inginkan dapat tercapai. Adapun masalah ditengah perjalanan, kamu akan menemukan solusinya dengan cepat. Lalu, positive self-talk membantu dalam membangun suatu hubungan lebih baik. Kamu pernah gak merasakan positive vibe dari temanmu yang mempunyai rasa percaya diri? Biasanya, orang seperti itu akan menyebarkan aura positif di sekitarnya. Kita bisa melihatnya dari orang-orang disekitarnya.
Lalu, apa saja bentuk-bentuk kalimat positive self-talk? Coba kita intip contoh-contohnya berikut ini.
- Keren banget sih, aku berani untuk mencoba tantangan ini.
- Meskipun hasil akhirnya gak sesuai sama ekspektasi, tapi aku belajar banyak darinya.
- Perjalananku masih panjang, tapi aku bangga masih bertahan hingga saat ini.
- Aku bisa, aku kuat, aku mampu melaluinya.
- Aku gak bisa mengontrol apapun, kecuali diriku.
- Ini adalah kesempatanku untuk mencoba hal baru.
Positive self-talk bermula dari pemikiran kita agar melihat sesuatu lebih positif. Ia akan mengubah mindset sedikit demi sedikit. Nantinya, pribadi kita akan berkembang menjadi individu yang lebih baik. Siapa tahu kita bisa jadi positive vibes bagi sekitar kita.
Rafarda Septiardhya