Memori Bukan Hanya Sekadar Memori

Lavanya Podcast
2 min readApr 8, 2021

Menurut KBBI, memori adalah kesadaran akan pengalaman masa lalu yang hidup kembali. Ia bisa berupa suatu peristiwa terdahulu yang dialami oleh seseorang. Selain itu, memori juga bisa berupa pengetahuan yang sudah pernah dipelajari. Saat seseorang mencoba untuk mengingat suatu informasi secara sadar, informasi tersebut berada di dalam memori eksplisit miliknya.

Photo by Annie Spratt on Unsplash

Memori eksplisit dikenal juga dengan sebutan deklaratif memori. Hal ini dikarenakan seseorang mampu secara sadar mengingat dan menjelaskan informasi yang didapatkan dari memori tersebut. Memori eksplisit pun sering didapatkan dengan melibatkan pembelajaran buku teks atau pengalaman. Manusia menggunakan memori tersebut setiap hari di beragam aspek kehidupan, entah untuk mengingat suatu kejadian maupun pengetahuan tertentu. Maka dari itu, memori eksplisit termasuk ke dalam salah satu cabang dari memori jangka panjang. Ia dibagi menjadi dua bentuk, episodik dan semantik.

Memori episodik merupakan memori seseorang yang melibatkan suatu situasi, peristiwa atau pengalaman tertentu. Ia juga mampu mengingat waktu dan tempat akan kejadian itu. Perlu diingat, bahwa setiap memori memiliki keunikannya masing-masing berdasarkan perspektif dan pengalaman berbeda dari setiap orang. Selanjutnya, memori ini berkaitan erat dengan memori otobiografi atau riwayat kehidupan pribadi seseorang yang berperan penting dalam identitas dirinya.

Suatu hari, kamu dihubungi oleh salah satu teman kuliah. Ia merindukanmu dan ingin bersua denganmu. Ketika bertemu, kalian membicarakan banyak hal terkait masa-masa kuliah. Disinilah memori episodik yang dimiliki olehmu bekerja. Pengalaman selama kuliah bisa diingat dan diceritakan kembali, disertai detail tempat dan waktu peristiwa itu terjadi. Adapun beberapa contoh memori episodik lainnya seperti memori terakhir kali berpergian keluar kota, memori pertama kali mendapat pekerjaan, memori kelulusan sekolah atau kuliah, memori pertama kali pacaran, dan sebagainya.

Kemudian, memori semantik berhubungan dengan pengetahuan faktual dan konseptual tentang dunia dan cara pengungkapannya dalam bentuk kata. Ia juga menjadi dasar dalam mendukung kemampuan seseorang dalam berinteraksi. Memori inilah yang menyimpan beragam informasi yang sudah dipelajari. Contoh memori semantik bisa ditemukan pada pengalaman-pengalaman berikut ini.

● Ketika sedang memakan sebuah apel, kamu mengetahui bahwa apel adalah salah satu buah dan bermanfaat bagi tubuh. Kamu mampu menilai apel berdasarkan pengetahuan yang sudah didapatkan sebelumnya.

● Ketika sedang mendengar seekor burung berkicau, kamu mengetahui bahwa kicauan tersebut berasal dari burung pipit.

● Kamu mampu menghitung total keseluruhan uang yang perlu dikeluarkan untuk belanja bulanan berdasarkan kemampuan menghitung yang sudah dipelajari sebelumnya.

● Kamu mampu mengenalkan dirimu dengan baik berdasarkan pengetahuanmu tentang etika dan moral.

Memori episodik dan memori semantik akhirnya sama-sama dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Memori episodik hadir untuk menghargai setiap keindahan akan kenangan-kenangan yang telah dilalui dalam perjalanan hidup seseorang. Sedangkan memori semantik ada untuk menyimpan pengetahuan-pengetahuan luar biasa yang sudah dikuasai dan masih akan selalu digunakan hingga nanti. Kedua memori tersebut melengkapi manusia dengan sebaik-baiknya.

Rafarda Septiardhya.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Lavanya Podcast
Lavanya Podcast

Written by Lavanya Podcast

Started from a podcast and expanding to written sharing platform. Always believe in people power and our slogan “Love, Respect, Believe”.

No responses yet

Write a response