Ketika Menulis Dilanda Kebuntuan

Lavanya Podcast
2 min readOct 7, 2021
Photo by Steve Johnson on Unsplash

Penulis dituntut untuk selalu kreatif. Entah bentuk tulisan apapun yang diciptakan olehnya, kreativitas selalu turut ada di dalamnya. Tapi, tidak jarang ia menemukan kebuntuan saat menulis suatu karya. Ia bingung mau dibawa kemana lagi garapannya itu. Kejadian ini awam dialami oleh penulis yang kemudian disebut dengan writer’s block.

Writer’s block merupakan suatu fenomena dimana penulis menghadapi kebuntuan luar biasa di tengah proses menulis. Ia merasa tidak mampu untuk melanjutkan pekerjaannya, misalnya menulis sesuatu yang baru. Karyanya tidak mengalami kemajuan berarti, hanya berhenti di satu titik tertentu. Setiap penulis pun memiliki alasan dibalik kemunculan hal tersebut.

Writer’s block muncul disebabkan oleh beberapa hal, tergantung masing-masing orang yang mengalaminya. Beberapa percaya bahwa kebuntuan menulis muncul atas dasar kurangnya ide atau bakat. Sebuah penelitian lalu menyatakan bahwa ada empat hal utama yang memancing writer’s block, yakni apati, amarah, kecemasan, dan perbandingan. Apati terjadi apabila penulis terkekang oleh “aturan” penulisan yang ada dan kesulitan untuk menemukan kreatifitas karenanya. Amarah muncul jika si penulis terlalu percaya diri dan akan marah bila karyanya tidak mendapatkan perhatian sesuai harapannya. Lalu, penulis merasakan kecemasan karena khawatir hasil karyanya tidak sebagus yang diharapkan. Si penulis juga tidak ingin karyanya dibuat menjadi bahan perbandingan dengan karya penulis-penulis lainnya. Hal ini bisa menimbulkan rasa takut untuk menulis kembali.

Untuk mengatasi writer’s block, penulis memiliki caranya masing-masing dalam mengatasinya. Apabila kamu merasakan hal yang sama, kamu bisa coba ikuti beberapa solusi dibawah ini.

  • Istirahat. Rehatlah sementara waktu lalu kembali setelah dirasa memiliki pandangan baru untuk pekerjaanmu.
  • Melakukan suatu kegiatan menulis yang baru. Menulis tulisan sederhana, seperti artikel, cerita, apapun itu. Siapa tahu ide baru justru muncul di tengah kegiatanmu ini.
  • Menjauh dari meja kerja. Lakukan kegiatan di luar aktifitas yang berpusat pada meja kerjamu, seperti bersih-bersih rumah, jalan-jalan, atau lainnya. Dengan mengalami dan mengamati kehidupan nyata sesungguhnya, kamu bisa mendapatkan banyak inspirasi.
  • Buat tenggat waktu untuk diri sendiri. Adanya tekanan dari waktu bisa membuatmu fokus dan mengambil keputusan yang dihindari olehmu.
  • Visualisasikan prosesmu. Apabila menemukan keraguan untuk melanjutkan suatu cerita, kamu bisa membuat catatan dan melihat secara nyata sejauh mana progresmu.
  • Berkhayal. Sesekali berkhayalah tentang apa saja. Hal ini baik untuk mengembangkan sisi kreatifmu.
  • Menulis bebas. Tulis hal apapun tanpa terikat batasan, seperti struktur tulisan, tata penulisan bahkan yang tidak logis sekalipun. Kegiatan ini berguna untuk mendorong otakmu bekerja lebih kreatif.

Menciptakan suatu tulisan tidaklah mudah. Penulis pemula serta profesional sama-sama mengalami kebuntuan ide. Tidak hanya sekali, namun berulang kali. Sangat normal apabila kamu pernah atau sedang merasakannya saat ini. Tapi yakinlah, apapun hasil akhir tulisanmu, itu adalah karya terbaikmu!

Rafarda Septiardhya

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Lavanya Podcast
Lavanya Podcast

Written by Lavanya Podcast

Started from a podcast and expanding to written sharing platform. Always believe in people power and our slogan “Love, Respect, Believe”.

No responses yet

Write a response