Good Girl Syndrome: Ketika Perilaku Baik adalah Beban

Lavanya Podcast
2 min readJul 22, 2021

Anak perempuan harus memiliki perilaku terpuji. Misalnya mengucap tutur kata yang sopan, ramah terhadap orang lain, murah senyum, dan lain-lain. Sebenarnya, perilaku ini tidak hanya berlaku pada perempuan saja. Akan tetapi, perempuan cenderung dituntut oleh lingkungan untuk berperilaku demikian. Gak ada salahnya menjadi orang baik. Hal ini justru menjadi masalah apabila ia harus bersikap demikian terus menerus. Ketika menjadi seorang wanita baik adalah sebuah beban, maka kemungkinan ia menderita good girl syndrome.

Photo by Lesly Juarez on Unsplash

Good girl syndrome merupakan kondisi yang dialami seorang wanita dikarenakan memaksakan diri untuk selalu bersikap baik. Kondisi ini umum ditemukan pada kalangan wanita. Konsep “baik“ biasanya ditanamkan padanya sejak kecil oleh lingkungan pertamanya, yaitu keluarga. Namun, good girl syndrome bisa sulit dihindari karena pola asuh orang tua yang otoriter. Alhasil, tidak jarang beberapa wanita akhirnya memiliki mindset untuk selalu berperilaku “sempurna”. Ia berusaha semaksimal mungkin berperilaku baik agar meminimalisir komentar buruk. Hal itu juga dilakukan agar dirinya tidak mengecewakan orang lain.

Perilaku baik juga mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain. Siapa yang tidak senang bila diperlakukan dengan sopan oleh orang lain? Di kehidupan nyata, ada beberapa orang yang mengaplikasikan motto “kalau kamu bahagia, aku bahagia”. Sikap tersebut merupakan salah satu ciri good girl syndrome. Ia menggantungkan rasa bahagianya pada orang lain. Misal kamu merasa senang apabila mampu memberikan lelucon di hadapan teman-temanmu dan mereka tertawa karenanya. Tapi, kamu tidak bisa selamanya bersikap jenaka mengingat perasaan setiap manusia selalu naik dan turun. Kamu mungkin tampak bahagia di luar, tapi lelah di dalam.

Seseorang yang mengalami good girl syndrome bisa dilihat dari beberapa ciri dibawah ini.

  • Takut membuat kesal seseorang
  • Takut mengganggu seseorang
  • Perfeksionis
  • Dituntut berprestasi
  • Merasa bangga pada diri sendiri saat atau setelah membantu orang lain meskipun dirinya tidak nyaman
  • Sulit menolak sesuatu
  • Sulit mengungkapkan pendapat
  • Kaku karena terlalu terikat pada jadwal dan rutinitas
  • Menghindari segala sesuatu yang memicu konflik
  • Mencintai perdamaian
  • Menaati seluruh aturan
  • Cemas saat menghadapi situasi atau kondisi yang tidak diperkirakan

Jika dilihat baik-baik, good girl syndrome memang hampir tidak jauh berbeda dengan people pleaser. Salah satu cara untuk menghindarinya yaitu dengan bersikap asertif. Sikap ini bertujuan untuk menyampaikan sesuatu secara tegas dan jujur tanpa menyinggung perasaan orang lain. Kamu akan menjadi lebih dihargai dan tidak selalu dimanfaatkan. Lalu, kamu perlu menghindari rasa bersalah. Menolak sesuatu tidak selamanya buruk. Kemudian, bangun rasa percaya diri. Kamu bisa memulainya dengan mempelajari hal baru, apapun itu kegiatannya. Dan yang utama adalah mencintai diri sendiri!

Menemukan kebaikan itu indah, apalagi melakukannya. Kamu boleh baik kok pada yang lain. Namun, kamu juga tidak boleh lupa untuk bersikap yang sama pada dirimu sendiri.

Rafarda Septiardhya

--

--

Lavanya Podcast

Started from a podcast and expanding to written sharing platform. Always believe in people power and our slogan “Love, Respect, Believe”.