Feynman Technique: Learning by Teaching
Belajar. Satu kata yang mendefinisikan sebuah usaha untuk memperoleh kepandaian dan ilmu. Namun, sebagian orang menganggap bahwa hal tersebut lumayan sulit untuk dilakukan. Faktor yang menambah kesulitan belajar salah satunya adalah ketika dimana bahan yang akan dipelajari bukanlah interest kita. Belajar dari pagi hingga pagi dirasa percuma jika hanya kantuk yang didapat. Pertanyaannya adalah apakah ada metode belajar sebagai alternatif yang efektif?
Yup, there is always a way for everything! Feynman technique namanya. Dimana kita bisa belajar dengan cara mengajari seseorang. Metode ini ditemukan oleh seorang peraih Nobel dan juga fisikawan asal Amerika Serikat, Richard Phillips Feynman. Ia menggunakan metode temuannya ini ketika harus berhadapan dengan ujian saat berkuliah di Princeton University.
Berikut adalah beberapa langkah yang ditempuh dalam metode Feynman.
- Apa yang ingin dipelajari. Dalam langkah ini, kamu harus memperjelas konsep yang ingin dipahami dan tuliskan konsep tersebut di selembar kertas kosong. The more specific you are, the more efficient of the learning process can be.
- Bagikan pemahamanmu. Setelah menuliskan konsep atas pemahamanmu, cobalah untuk membagikan penjelasan tersebut kepada orang-orang yang belum mengerti sama sekali atas materi tersebut. It’s okay to start with a simple demonstration example.
- Dapatkan pengetahuan baru. Inti dari metode Feynman sendiri adalah tentang bagaimana dirimu bisa mendapatkan pengetahuan baru. Jika kamu merasa belum bisa untuk menjelaskan dengan jelas setelah melalui proses knowledge sharing, kamu bisa mulai membaca kembali materi-materi dengan teliti. Kamu juga bisa menambah berbagai sumber baru, seperti jurnal, hasil penelitian, dan laman website terpercaya.
- Dokumentasikan pengalaman baru. Di langkah ini, kamu bisa melakukan dokumentasi hasil belajarmu dengan cara membuat peta konsep, visualisasi, dan analogi. Biasanya, hasil yang didapat di langkah ini selalu berkaitan dengan akurasi dan presisi.
- Nyatakan ulang pemahaman yang berkembang. Kamu akan mengulangi langkah nomor dua pada step ini. Bedanya, di langkah ini, kamu akan lebih yakin dan lebih berusaha untuk tidak melihat ke catatan yang sudah dibuat.
Isn’t it easy, friends? Metode yang singkat, mudah, dan dapat dipraktekkan untuk semua kalangan. Untuk lebih menguasai metode ini, tentunya diperlukan waktu lebih untuk berkonsentrasi dalam belajar. Jangan jadikan malas sebagai alasanmu untuk menunda usahamu untuk menjadi lebih pintar. Yuk, semangat ber-progress untuk menjadi pribadi yang berilmu!
fml