Dinamika Percintaan dalam Abusive Relationship

Lavanya Podcast
3 min readApr 15, 2021

Banyak orang di luar sana mendambakan kisah cinta dimana para pemainnya memiliki cerita yang manis dan membahagiakan, kisah cinta bak drama Korea impian kebanyakan wanita. Namun, tak disangka bahwa ada 1 dari 3 wanita di dunia ini sudah mengalami kekerasan dalam sebuah hubungan. Di Indonesia, pada tahun 2018, melalui Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, kekerasan dalam suatu hubungan menunjukkan variasi angka yang beragam. Angka tersebut tidak hanya menunjukkan wanita sebagai korban, namun kekerasan juga bisa terjadi pada laki-laki. Then, tanda apa saja yang sering ditemui dalam abusive relationship?

Photo by Kat J on Unsplash

“Just gonna stand there and watch me burn?

Well, that’s alright because I like the way it hurts.

Just gonna stand there and hear me cry?

Well, that’s alright because I love the way you lie.”

- Love The Way You Lie, 2010-

Kisah tentang abusive relationship bisa dijumpai di linimasa akun sosial media. Dimana kebanyakan para penyintasnya berlaku sebagai anonim untuk membagikan perlakuan brutal pasangan mereka saat sedang menjalin hubungan. Selain itu, kisah-kisah abusive relationship juga sering diadaptasi menjadi sebuah lagu, film, dan buku. Tujuannya untuk memberikan sebuah refleksi dan edukasi kepada para pasangan lain, tentunya agar tidak terjerumus dalam sakit dan pahitnya kekerasan dalam sebuah hubungan.

Disadur dari KidsHealth, kekerasan tidak hanya bersifat fisik seperti memukul, menampar, meninju, ataupun menjambak, tetapi bisa juga dengan cara emosional, finansial, dan seksual. Kekerasan dalam sebuah hubungan dinilai cukup sulit untuk dikenali. Kenapa sulit dikenali? The answer is that an abusive relationship doesn’t happen overnight. Misalkan saja A yang memiliki hubungan dengan B. A akan bersifat layaknya dia seseorang yang bisa membahagiakan B. Akan ada surprise setiap harinya, mulai dari hadiah hingga pujian manis. Dan akhirnya intentionally or not, A akan mulai bersikap berbeda. Adanya kecemburuan berlebih, blackmailing, emosi, dan penggunaan kata-kata kasar yang bisa saja menjadi sebuah senjata. You know it, right? Words hurt more than weapons.

Dalam stage conference oleh TED Global 2019, Katie Hood mengatakan bahwa semuanya bukan tentang bagaimana sebuah hubungan dimulai, namun bagaimana hubungan tersebut berkembang. Setelah menerima perlakuan yang terasa asing dari pasanganmu, berpikirlah sejenak tentang rasa kenyamanan yang ditimbulkan. Are you able to live your own life? Do you have more time to breathe? Are your boundaries being respected? If the answers are mostly no, you’re in big trouble, then. Your relationship is getting toxic. So, how to deal with it?

  1. Kamu adalah sebuah prioritas. When it comes to mental and physical health of yours, kesampingkan intensimu untuk menjadi people pleaser, terlebih kepada seseorang yang melakukan kekerasan padamu. This is a simple self-care for you to take care of your own needs.
  2. Tetapkan sebuah batasan. Jika semuanya sudah di luar kendali, ini saatnya dirimu untuk menetapkan sebuah batasan. And if they aren’t communicating well enough, don’t keep the intention to have it.
  3. Jangan terlibat lagi! Pelaku kekerasan akan mempunyai 1001 cara untuk make it up to you. Biasanya dimulai dengan menuntut permintaan maaf darimu atas hal-hal yang tidak kamu perbuat. If it happens, just walk away from it.

Dengan adanya abusive relationship, kita belajar bahwa ilmu jatuh cinta tidak diajarkan di sekolah. Bagaimana kita menaruh perasaan kepada orang lain untuk mengembangkan kemampuan kita membangun sebuah hubungan terjadi jika kita belajar dari waktu ke waktu dengan sendirinya. It’s not rocket science, you will learn unconsciously. Stop yourself from making so many excuses about your relationship. If it is unhealthy, leave it behind. Don’t start to blame yourself, you’re not the one causing it to happen. Let’s build another healthy relationship with the one who truly sincere and deserve love. Seeking help is also encouraged. Tell yourself that you are matter!

fml

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Lavanya Podcast
Lavanya Podcast

Written by Lavanya Podcast

Started from a podcast and expanding to written sharing platform. Always believe in people power and our slogan “Love, Respect, Believe”.

No responses yet

Write a response