Digital Amnesia: Sering Lupa karena Teknologi
Sebelum teknologi hadir, manusia perlu lebih bekerja keras dalam melakukan atau mencapai sesuatu. Jika ingin pergi ke rumah seseorang, kita perlu mengingat nama jalan serta rute perjalanan menuju ke tempat tujuan dengan benar. Kini, kita cukup menulis nama jalannya dan berbagai saran arah perjalanan muncul hanya sepersekian detik.
Dulu kita cenderung mencatat jika sulit mengingat sesuatu. Catatan itu bisa berupa tanggal ulang tahun, keperluan belanja, dan lainnya. Sekarang kita cukup menyimpannya di gawai atau internet dan akan diingatkan melalui notifikasi yang muncul.
Teknologi semakin canggih dan memudahkan pekerjaan manusia. Di satu sisi, kita sangat terbantu dengan kehadirannya. Namun di sisi lain, teknologi juga melemahkan kemampuan mengingat kita karena penggunaannya yang berlebihan. Hal itu disebut digital amnesia.
Digital amnesia adalah fenomena lupa karena seseorang menyimpan informasi penting di dalam gawai. Tujuannya agar suatu saat gawai tersebut mengingatkan dirinya tentang hal-hal penting, seperti nomor telepon atau tanggal lahir.
Fenomena ini sering dialami oleh anak muda, terutama kaum milenial dan setelahnya. Akan tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan tidak terjadi di kalangan orang tua.
Kemudahan yang didapatkan dari teknologi berdampak ganda kepada manusia. Dampak positifnya yakni manusia tidak terbebani untuk mengingat dan menyimpan informasi sederhana. Manusia juga bisa lebih terlibat dalam pemikiran analitis dan kreatif, sedangkan dampak negatifnya adalah otak mengalami stagnasi perkembangan. Ketergantungan teknologi serta minimnya latihan otak menyebabkan koneksi neuron tidak atau hanya sedikit bertambah.
Sebuah penelitian dari perusahaan Kaspersky menyatakan bahwa orang-orang cenderung tergantung pada teknologi sebagai alat pengingat. Ia merupakan perpanjangan otak karena keterbatasan seseorang dalam mengingat banyak hal sekaligus. Jika lupa, cukup buka gawai dan mengakses internet. Bahkan sebagian orang langsung mencari sesuatu yang mereka lupa di internet tanpa perlu berusaha mengingatnya. Secepat menemukan jawaban di internet, maka secepat itu juga mereka melupakan informasi yang baru saja didapatkan.
Selain itu, teknologi juga menyulitkan seseorang untuk mempertahankan informasi baru serta membentuk ingatan baru. Kita sibuk melakukan banyak pekerjaan menggunakan gawai dalam satu waktu. Alih-alih fokus, kita justru mudah terdistraksi.
Bermain gawai hingga kecanduan turut mengganggu kinerja otak. Seseorang menjadi lupa waktu, termasuk waktu tidur. Padahal otak membutuhkan detoksifikasi, memangkas informasi lama dan memasukkan informasi baru. Jika waktu tidur terganggu, maka informasi lama dan baru menumpuk yang berakhir sering lupa.
Adapun beberapa cara untuk mengurangi digital amnesia yakni sebagai berikut.
- Kurangi pemakaian gawai sebelum tidur
- Letakkan gawai jauh dari tempat tidur
- Matikan notifikasi pada saat tertentu
- Hapus aplikasi tidak penting
- Senggangkan waktu untuk puasa gawai
Teknologi ada untuk membantu kesulitan manusia. Dalam hal tertentu, teknologi juga mampu membuat kita melupakan hal-hal sederhana namun penting. Maka dari itu, kitalah yang harus bijak dalam penggunaannya.
Rafarda Septiardhya