Celebrity Worship Syndrome: Cinta Sepihak yang Berlebihan

Lavanya Podcast
2 min readApr 7, 2022

Hampir semua orang memiliki setidaknya satu orang yang dikagumi. Orang itu bisa dari lingkungan terdekat kita (orang tua, keluarga, teman) hingga orang yang belum atau tidak pernah kita temui sama sekali. Selebriti adalah salah satunya.

Photo by Edwin Andrade on Unsplash

Selebriti bermula dari orang biasa. Ia lalu terkenal berkat kerja kerasnya di dunia hiburan. Ia yang dulu tidak memiliki nama kini namanya terpampang di mana-mana. Hal ini mengundang kesan bagi sebagian orang dan berakhir mengagumi si selebriti. Tidak jarang rasa kagum pada selebriti berkembang menjadi rasa cinta berlebihan bahkan memujanya. Kondisi tersebut dinamakan celebrity worship syndrome.

Celebrity worship syndrome termasuk salah satu jenis hubungan parasosial. Maksudnya adalah hubungan sepihak dan tidak ada timbal balik, seperti yang sering ditemui antara penggemar dan selebriti. Hubungan tersebut diperparah dengan adanya ketertarikan dan kesenangan obsesif yang cenderung diekspresikan secara berlebihan oleh si penggemar terhadap idolanya. Selain itu, ia juga merasa memiliki hubungan mendalam seakan benar-benar memahami si selebriti.

Bagaimana bentuk pemujaan ini bisa muncul? Alasannya beragam. Misalnya si penggemar merasa kurang percaya diri atau rendah diri, cemas, sulit dalam menghadapi suatu permasalahan, memiliki kecenderungan dalam hal imajinasi, melamun, memiliki kualitas hubungan dengan orang-orang terdekat yang buruk, kurang berpegang teguh pada agama dan lain-lain.

Media modern dewasa ini turut tidak lepas dari kemunculan celebrity worship syndrome. Mereka tidak berhenti menyajikan berita terbaru akan selebriti. Sesuatu yang pantas hingga tidak pantas dipublikasi menjadi santapan media. Kemudian, internet semakin mempermudah tersiarnya kabar hingga bisa diakses oleh siapapun. Maka dari itulah mengapa penggemar merasa bisa terhubung dengan selebriti. Ada hal-hal tertentu dari selebriti yang relate dengan penggemar.

Pemujaan selebriti dibagi ke dalam beberapa level. Ia bisa dikategorikan ringan jika si penggemar mengikuti suatu kelompok yang mempunyai minat sama, gaya berpakaian mulai berubah dan mengikuti gaya si selebriti, atau menamai sesuatu dengan nama selebriti. Selanjutnya level medium bisa dilihat dari si penggemar yang merasa memiliki koneksi tertentu dengan si selebriti hingga mampu merasa emosional karenanya. Terakhir adalah ciri level berat. Misal si penggemar tidak mampu mengontrol diri dengan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan selebriti (berfantasi, selalu cek info melalui media sosial), mengubah bentuk suatu tubuh agar menyamai bentuk tubuh si selebriti. Lalu si penggemar melakukan pelecehan, penguntitan, atau interaksi yang mengganggu kehidupan pribadi selebriti.

Hal wajar kok kalau kamu mengagumi selebriti. Hanya saja kamu perlu menyadari perilaku apa saja yang termasuk sekadar kagum atau justru memuja. Kamu bisa jadi tidak sadar dan tidak sengaja memujanya selama ini. Ingat, kamu bisa melanjutkan hidup tanpa menggantungkan seluruh hidupmu padanya. Selebriti juga sama manusianya sepertimu.

Rafarda Septiardhya

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Lavanya Podcast
Lavanya Podcast

Written by Lavanya Podcast

Started from a podcast and expanding to written sharing platform. Always believe in people power and our slogan “Love, Respect, Believe”.

No responses yet

Write a response