Autopilot Living Mode: Ketika Hidup Sekadar Eksis
Apakah kamu pernah merasa “tidak hidup” atau bosan? Seperti hanya sekadar “ada” di dunia dan bukan merasakan kehidupan sebenarnya? Bagaimana keseharianmu? Sering merenungkan waktu yang lewat begitu saja? Salah satu alasan seseorang tidak memiliki gairah hidup bisa disebabkan oleh autopilot living mode. Apa sih maksudnya?
Hidup mode autopilot adalah seseorang hidup atau hadir namun pikirannya mengembara kemana-mana. Misal kamu melakukan pekerjaan tertentu, tetapi tidak ingat apa yang sudah dilakukan hingga pekerjaan itu selesai. Atau saat mengobrol bersama teman, kamu tidak sadar temanmu sudah selesai bercerita. Kamu perlu meminta temanmu untuk mengulang ceritanya. Bila merasakan demikian, maka itu sudah jadi pertanda. Lalu, bagaimana ia bisa muncul?
Semua bermula dari kebiasaan. Pikiran membuat keputusan otomatis di kegiatan apapun selama itu berkaitan dengannya. Otak mampu menghemat energinya dan tidak membutuhkan waktu lama untuk memutuskan hal-hal yang sudah menjadi rutinitas. Di sisi lain, hal tersebut mampu mengurangi kemampuan keputusan seseorang yang membutuhkan pemikiran mendalam. Hidup berdasarkan keputusan otomatis sering kali tidak sesuai dengan keinginan seseorang. Akhirnya, pikiran mulai berjalan-jalan kemana saja demi mencari jalan keluar.
Pikiran mengembara muncul ketika kamu menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal yang tidak terjadi. Ia bisa membawamu ke masa lalu, saat ini, dan masa depan. Pengembaraan ini tidak membuatmu bahagia. Justru banyak momen penting di hidupmu yang lewat begitu saja. Hal ini dikarenakan kamu tidak memutuskan perjalanan hidupmu secara sadar. Baju yang dikenakan, makanan yang dimakan, barang yang dibeli, hampir seluruh kegiatanmu dibentuk dari keputusan otomatis. Keputusan-keputusan yang dirasa kecil pada akhirnya berpengaruh pada masa depanmu kelak.
Untuk mengetahui apakah sedang dalam keadaan autopilot, kamu bisa mengeceknya di bawah ini.
- Merasa khawatir atau takut akan hari esok. Kamu bangun tidur dan merasa khawatir, tanpa tujuan atau ekspektasi apapun. Kamu tidak bersemangat memulai hari karena tahu bagaimana harimu akan berjalan nantinya.
- Rutinitasmu dapat diprediksi. Kamu bisa menceritakan keseharianmu dengan mudah, mengingat kegiatannya dilakukan secara repetisi.
- Melakukan sesuatu tanpa berpikir. Kamu bekerja tanpa berpikir esensi dibaliknya, seperti apa, bagaimana dan alasannya. Keputusanmu dan tindakanmu hanya gerakan otomatis tanpa pemikiran mendalam.
- Tenggelam dalam pemikiran sendiri. Kamu sering tenggelam dalam pemikiran tidak realistis ketika sedang mengerjakan sesuatu.
- Kesulitan dalam mengingat waktu. Kamu tidak sepenuhnya hadir di momen-momen tertentu. Ini membuatmu mudah lupa akan hal-hal kecil.
- Sulit melepaskan sesuatu. Kamu sulit melepas kebiasaanmu. Meskipun itu merugikanmu, kamu tetap melakukannya.
- Tidak ada kemajuan berarti. Kamu hampir tidak mencapai tujuanmu seiring berjalannya waktu. Tidak adanya fokus terhadap apa yang terpenting untuk hidupmu justru membuatmu muram.
- Terlalu sering mengatakan “iya”. Kamu sering mengucapkan “iya” sebelum berpikir panjang. Padahal, tidak semua hal bisa kamu lakukan dan sesuai dengan kemauanmu.
- Tahu bahwa ada kehidupan yang lebih baik. Kamu mengerti bahwa ada kehidupan lebih membahagiakan daripada saat ini, namun masih merasa terjebak di situasi yang sama. Kamu berdiam diri terlalu lama dan berharap ingin mengambil langkah berbeda.
Sudah waktunya kamu bangun dari petualangan di dalam pikiranmu. Dunia nyatamu pantas mendapatkan kehidupan lebih baik nan indah. Maka dari itu, kamu perlu membuat keputusan secara sadar. Entah itu besar atau kecil, semuanya akan berdampak pada dirimu seorang.
Rafarda Septiardhya