A Day in a Life With Sleep Disorders
Rutinitas yang sangat padat akan berdampak pada rasa lelah pada tubuh. Untuk menghilangkan kelelahan tersebut, setiap orang bisa melakukannya dengan cara selalu mengonsumsi makanan yang bergizi, mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak dehidrasi, hingga mengelola waktu istirahat yang cukup, misalnya dengan tidur yang berkualitas. Umumnya, manusia dewasa membutuhkan 7–8 jam durasi waktu tidur yang bisa dikatakan cukup. Lalu, bagaimana jika seseorang memiliki gangguan tidur? Apa saja yang bisa terjadi jika seseorang memiliki gangguan tersebut?
Sleep paralysis, atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan ‘ketindihan’, merupakan jenis gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan neurologis yang ternyata menjadi salah satu gejala gangguan tidur lain, lho! Dalam dunia medis, ada beberapa jenis gangguan tidur yang berisiko tinggi jika tidak ditangani dengan tepat. Here’s the list.
- Insomnia. Gangguan tidur yang satu ini cukup santer terdengar oleh banyak orang. Dikutip dari Mayo Clinic, insomnia adalah gangguan tidur yang paling sering terjadi, dengan gejala susah tidur, sulit untuk tetap dalam keadaan tertidur, atau bangun terlalu cepat sehingga sulit untuk tidur kembali. Penyebab insomnia sangatlah beragam. Biasanya gangguan susah tidur ini dikatakan sebagai dampak dari konsumsi kafein yang terlalu banyak, namun kegelisahan dan kurangnya intensitas dalam berolahraga juga bisa menjadi penyebab terjadinya insomnia.
- Narcolepsy. Seorang science writer, Eric Suni, mengungkapkan bahwa narkolepsi adalah sebuah kelainan yang mengganggu proses mulai dari tidur hingga bangun setelah tidur. Suni menerangkan bahwa ketika seseorang tertidur, akan ada beberapa proses untuk terlelap hingga terbangun kembali. Salah satunya adalah proses yang terjadi di final stage, ketika rapid eye movement (REM) harusnya terjadi, seseorang yang memiliki gangguan narkolepsi tidak akan merasakan REM, dan akan tidur terlelap lebih awal. Efek yang akan diterima penderita narkolepsi juga amat sangat serius. Menurut Suni, orang dengan gangguan tidur ini memiliki intensitas untuk mengalami insiden tertabrak mobil hingga 3 sampai 4 kali!
- Sleep apnea. Dalam jenis gangguan tidur ini, seseorang bisa merasakan keluhan secara langsung ketika bangun dari tidur. Keluhan yang dirasakan mulai dari kepala yang terasa berat, kantuk hebat, dan mood yang tidak teratur. Dikutip dari National Health Service (NHS), apnea terjadi jika penderitanya mengalami henti napas selama terlelap. Perhentian napas ini terjadi sekitar 10 detik selama berulang-ulang. Penderita apnea sebaiknya meminta untuk diterapi jika gejalanya sering terjadi. Terapi apnea bisa dimulai dengan menggunakan alat CPAP dengan kegunaan untuk memperbaiki pernapasan hingga meningkatkan kualitas tidur.
Dari beberapa gangguan tidur yang ada, sebuah treatment sangatlah diperlukan demi terciptanya istirahat yang cukup dan nyaman. Ketika dirimu mengalami beberapa symptoms, hendaknya segera menemui dokter atau ahli. Selain symptoms, ada beberapa hal yang perlu kamu waspadai juga, mulai dari kesulitan berkonsentrasi, sulit mengingat, penurunan performa, hingga tertidur saat mengemudi. Kamu juga bisa melakukan beberapa terapi sendiri, seperti mengubah lifestyle untuk tidak terlalu stress, mengurangi kafein, tidak melakukan aktivitas sampai larut malam, sering berolahraga, dan jadwalkan waktu tidurmu dengan bijak. When Mindy Kaling said, there is no sunrise so beautiful that it is worth waking me up to see it. So, you need the best quality of sleep, and wake up the next morning with sunshine all over your place!
fml